Aishiteru…

Tokyo, 14 September 1998

Di suatu sore, dari kejauhan di sebuah taman terlihat banyak anak-anak kecil yang bermain di sana. Di taman itu juga, tampak seorang gadis kecil kira-kira berumur 5 tahun berlari-lari dan bermain di tengah tumpukan salju sambil mengemut permen lolypop kesukaannya. Gadis kecil itu tampak senang sekali tak menghiraukan dinginnya udara pada saat itu. Pada saat bermain bersama teman-temannya tak sengaja gadis kecil itu tersandung dan akhirnya jatuh tak lain dengan permen lolypopnya-pun jatuh di tengah tumpukan salju.

HUUUUAAAA………MAMA………HIKS…HIKS…” Gadis kecil itu pun langsung menangis dengan histerisnya. Anak-anak kecil yang juga sedang bermain di sana hanya menatap gadis kecil itu…

Cup…cup…udah..jangan nangis…dong…tar jadi jelek lho.”

Tangis gadis itu-pun terhenti. Perlahan ia mendongakkan kepala, melihat si pemilik suara tadi. Mata gadis itu membesar. Ia nggak mengenal anak lelaki di hadapannya ini. Anak lelaki ini berdiri menatapnya. Kalau dilihat dari umurnya, anak ini paling baru berusia 8 tahun.

Kenapa dik? Ada yang sakit?” Tanya anak lelaki itu. Gadis itu menggelengkan kepalanya.

Terus? Kenapa kamu nangis?”

Gadis itu menunjuk permen lolypopnya yang tergeletak di tengah tumpukan salju dengan sedikit isak tangis.

“Oh ala…ini kakak kasih permen lagi…uda jangan nangis lagi yah.” Ujar lelaki itu sambil memberikan sebuah permen dari kantung celananya.

***

10 tahun kemudian…

“Hime…cepet donk! tar telat masuk sekolah lho…ini kan hari pertama kamu masuk sekolah masa baru pertama masuk uda telat?” Ujar Tatsuya dari balik pintu apertemannya.

“Iya…ini uda selesai kok” Sahut Hime .

Sejak kejadian di taman 10 tahun yang lalu, Hime dan Tatsuya menjadi akrab. Apalagi dengan adanya kejadian 3 tahun yang lalu, yang sangat membuat Hime terpukul atas kematian kedua orang tuanya sekaligus dalam sebuah kecelakaan,Tatsuya sangat mengerti perasaan Hime karena dia juga pernah mengalami apa yang dialami oleh Hime saat itu. Tatsuya sudah menganggap Hime sebagai adiknya sendiri. Dia-pun tidak keberatan untuk mengantar jemput Hime pergi ke sekolah dan menuruti semua yang Hime mau.

“Uhuk…Uhuk…”

Pagi Tatsuya oniisan…kamu kenapa?kamu sakit ta? Umm…uda nunggu lama yah?” Ujar Hime sambil tersenyum.

“Uhuk…Uhuk…Pagi Hime chan…oh enggak kok, aku g kenapa-napa… umm baru 15 menit nungguin kamu, yuk berangkat aku harus anterin kamu ke sekolah dulu nih…Uhuk…Uhuk…”

***

2 minggu kemudian…

Di sekolah Hime ada anak baru, namanya Leonardus pindahan dari Aussie. Dia satu kelas dengan Hime, dan duduk di sebelah Hime yang kebetulan bangku di sebelahnya kosong. Baru pertama masuk sekolah… Leo,panggilan cowok itu sudah menarik perhatian para cewek-cewek termasuk Hime. Gimana tidak, mempunya badan atletis, mempunyai muka yang tampan, hidungnya mancung, bibirnya pun merah, pintar pula…itu yang menyebabkan para cewek keplek-keplek melihat cowok satu ini. Siapa yang tidak mau mempunya cowok yang sebegitu gantengnya dan kerennya? Bule lagi. 1001 jurus-pun diluncurkan oleh para cewek untuk menarik perhatian Leo. Ada yang pagi-pagi menaruh cake coklat di atas meja Leo, ampe ada yang bela-belain datang ke rumah Leo hanya untuk lewat di depan rumahnya. Bukannya menarik perhatian cowok tersebut, tapi tambah membuatnya menjadi il-fil terhadap mereka semua. Hime tidak tahu harus berbuat bagaimana untuk menarik perhatian Leo…jadi dia hanya bisa Jaim di depannya Leo…berpura-pura seakan-akan tidak tertarik pada cowok itu. Tapi gara-gara kejaim-annya Hime, Leo jadi tertarik dengan Hime. Akhirnya mereka berdua-pun menjadi akrab dan membuat para cewek-cewek di sekolah Hime iri dengannya.

***

Tanpa Hime sadari, hubungan antara dia dan Tatsuya merenggang. Yang biasanya mengantar jemput Hime adalah Tatsuya tapi sekarang tidak, sekarang Leo lah yang mengantar jemput Hime. Hime pun lebih dekat dengan Leo dari pada Tatsuya. Perasaan Tatsuya campur aduk…antara marah,jengkel,sedih, cemburu dan masih banyak lagi. Biasanya tiap malam Tatsuya telpon-telponan dengan Hime, sekarang sudah jarang…kebanyakan telponnya Tatsuya tidak diangkat…sms-pun jarang dibalas, di balas-pun Hime selalu berbicara dengan topik yang sama…yaitu tentang Leo. Tatsuya tidak bisa apa-apa selain hanya diam. Tanpa Tatsuya sadari…dilubuk yang paling dalam Tatsuya sangat mencintai…menyayangi Hime dari sekedar adik semata. Tapi perasaan tersebut ditutupi oleh perasaannya untuk merelakan Hime bersama Leo. Tatsuya hanya ingin Hime bahagia, meskipun harus merelakan perasaannya sendiri.

***

Tokyo, 24 Desember 2008

Sinter clause is coming to town… terdengar alunan musik natal di mana-mana…

Di sebuah restoran mewah, di situ tampak Hime makan bersama Leo. Mereka tampak mesrah, bila orang lain melihat…mereka pasti mengira bahwa Hime dan Leo adalah sepasang kekasih. Pada saat Hime dan Leo berbincang-bincang sambil menunggu pesanan mereka datang…tiba-tiba…

Drrrt… drrrt… drrrt… A lot of fun to be had… Drrrt… drrrt… drrrt… But over do it… And end up in the rehab… Drrrt… drrrt… drrrt…

Hp Hime sedang menari-nari di dalam tasnya, dengan segera Hime mengambil dan melihat tulisan dilayar Hp…”Tatsuya-kun calling…” melihat tulisan tersebut, dia langsung mematikan hp-nya… dan memasukan kembali ke tasnya.

“Siapa? Kok g dijawab?” Tanya Leo

“Oh bukan siapa-siapa kok…gak papa…lagi males angkat telpon aja” Jawab Hime.

***

Tokyo, 24 Desember 2008

Di bandara…

Hime, napa kamu g jawab telpon-ku? Padahal aku mau mengatakan sesuatu yang penting sama kamu…aku cuma pingin beritahu kamu…kalo aku harus pergi sekarang…” Ungkapnya dalam hati.

Perhatian…perhatian…bagi para penumpang pesawat Tokyo airways dengan no pesawat TK-039 dengan tujuan Tokyo-Singapore dipersilakan memasuki pintu 1…

Dengan enggan Tatsuya bangkit dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya dengan berat hati meninggalkan Tokyo…meninggalkan semua dibelakangnya…juga meninggalkan Hime…wanita yang sangat disayanginya. Melupakan apa yang ada dibelakangnya, melangkah ke hari depan yang menanti…dengan banyak masalah didepannya

Aishiteru Hime chan…maaf kan aku…harus meninggalkanmu” Ungkapnya dengan sedih dalam hati. Perasaan tulus seputih salju yang hanya dapat dia simpan di dalam lubuk hati yang paling dalam, dan kini hanya dapat dia kubur di dalam tumpukan salju yang dingin.

***

Irkha P.H

1 Response so far »

  1. 1

    Fanny said,

    “mengemut permen lolypop ” — hehehe, gak ada bahasa laen??
    “Sinter clause is coming to town” — santa claus, Irkha… hehehe…
    Irkha… nice story.. tau gak sih… sayang banget kamu gak explore habis-habisan…. Buat konflik dunkz… Mau jadi cerita komik? Atau ini dari cerita komik? Soalnya saya gak pernah baca komik Jepang… jadi????


Comment RSS · TrackBack URI

Tinggalkan komentar